Pages

Kamis, 02 Februari 2012

Artikel HITZ di Tabloid Nyata

HITZ dua model satu musisi

Pasar music Indonesia sedang dilanda demam boyband dan girlband. Namun dari sekian nama, ada satu yang sedang mencorong, yaitu HITZ.
Trio ini mencuat lewat Yes Yes Yes, single yang bernuansa beat yang ditulis oleh Paul ‘Five Minute’. Single itu sudah wira-wiri di stasiun televise maupun radio sejak pertengahan tahun lalu.
Dalam video klipnya, tiga pria keren ini diceritakan terikat di ruang terpisah dengan seorang wanita yang memperhatikan pikiran mereka dari ruang control. Dengan busana serba hitam, mereka kemudian memamerkan aksi nyanyi dan dance.
Pelopor
HITZ diawaki tiga cowok keren, yaitu Irwan Candra, Lee Jeong Hoon dan Ferdinand Kartiko.
Dari ketiga personil HITZ, Irwan Candra memang yang paling beken. Maklum, selain lama menjadi model, Irwan pernah membintangi sinetron berjudul Buce Li beberapa tahun silam. Rwan lah pembentuk HITZ.
Bagaimana dengan Lee Jeong Hoon? Dari namanya sudah terbaca jika dia lelaki Korea. Memang benar, lelaki yang biasa disapa Lee itu berasal dari Korea Selatan. Di negaranya, Lee seorang model.
“Saya datang ke Indonesia sekitar tahun 2010, kemudian bertemu Irwan saat fashion show di Semarang” terang Lee dengan bahasa Indonesia yang terbata-bata saat HITZ bertandang ke Redaksi Nyata, beberapa waktu lalu.
Lee yang belum begitu mahir berbahasa Indonesia, selama wawancara lebih banyak menggunakan bahasa Inggris .
“Saya bisa sedikit (bahasa Indonesia), he he,” ucap Lee.
Lain Lee lain pula Ferdinand. Pria kelahiran Surabaya ini memang mengawali karir sebagai musisi. Sejak kecil, dia rutin bermain music dan olah vocal. “Hasrat saya memang dimusik,” terang Ferdinand.
Itulah sebabnya, saat dihubungi Irwan untuk bergabung, Ferdinand langsung menyanggupi.
“Saat itu Irwan call saya melalui kakak saya. Intinya saya diajak gabung. Kebetulan saya baru pulang dari Australia, akhirnya langsung ke Jakarta,” jelas Ferdinand.
Postur tubuhnya yang tinggi besar dengan wajah oriental, pas jika dia menjadi personil boyband Korea. Belum lagi wajahnya mirip bintang Korea, Rain.
“Makanya dia akhirnya gabung HITZ. Itu juga jadi salah satu alasan,” terang Irwan disambut senyum simpul Ferdinand. Semula Irwan membuat boyband ini dengan alas an iseng. Dia ingin menguji kemampuan diri berkreasi lewat boyaband yang saat ini sedang menjamur. “Kenapa enggak gitu lho, mencoba sesuatu yang baru?” tanya Irwan.
Cikal bakal HITZ bermula ketika pada Januari 2010 silam, Irwan dan Lee mengikuti fashion show di Semarang. Sehabis acara, Irwan mengajak Lee ke Jakarta untuk mewujudkan mimpinya.
Ternyata Lee mendukung keinginan Irwan untuk membuat boyband. Setelah Irwan dan Lee setuju, mereka pun mencari seorang personil lagi, dan masuklah Ferdinand.
“Akhirnya kita maju ke label bersama-sama,” ujar Ferdinand.
Ketika kami menghadap produser, Irwan, Lee dan Ferdinand belum punya nama.
“Kita sempet mengusulkan beberapa nama, tetapi tidak cocok. Dan akhirnya terpilihlah nama HITZ. Harapannya kan biar nge-hits terus” imbuh Ferdinand.
Walaupun sebenarnya ada arti tersendiri di balik nama HITZ. “ The definition of HITZ…… Hero In The Zone. Dalam kancah music ini kami ingin menjadi pelopor. ‘Pahlawan’ kan punya banyak arti,” tambah Irwan.

Gugup Sebelum Naik Panggung

Sebagai model, Irwan dan Lee sudah biasa tampil di depan public. Meski begitu, keduanya tetap gugup ketika akan naik panggung.
“Tetapi begitu sudah di atas panggung hilang nervous-nya. Yang ada justru rasa senang ,” kata Lee
Irwan menyatakan hal sama. “Terus terang kalau acting sudah nggak nervous, pemotretan apalagi, nggak masalah. Tapi begitu nyanyi, nervous banget, waaaauuu! Makanya aku terus belajar nyanyi dan ngedance agar bisa menguasai panggung,” terang Irwan.
Musik HITZ banyak dipengaruhi oleh aliran KPOP dan R&B. Sementara dari segi fashion, tentu saja mereka berkiblat pada KPOP dan IPOP.
Ke depannya, HITZ berharap bisa menjadi fashion trendsetter.”Kita dari segi fashion sih masih berusaha meng-combine aja antara KPOP dan Indonesia,” terang Irwan.
Mereka bersyukur karena hanya dalam waktu hitungan bulan sudah mampu mencuri perhatian public lewat musikalitas mereka. Bahkan, mereka terpilih sebagai The Best MV dalam sebuah blog.
Dari pihak label sendiri, mereka dinobatkan sebagai The Best New Corner. Fanbase mereka melalui akun twitter @Hitz_Indonesia yang aktif sejak Juni tahun lalu sudah menembus hamper 20 ribu followers.
“Kami bersyukur banget. Jam terbang baru beberapa bulan, tetapi music kami sudah bisa diterima masyarakat terutama Hitzone,” tukas Irwan


Bukan Dancer
Boyband identik dengan dance. Tak lengkap rasanya hanya menyaksikan mereka menyanyi. Inilah tantangan yang harus ditaklukkan Irwan, Lee dan Ferdinand. Maklum, mereka sama-sama tidak bisa nge-dance!. “I can’t dance, not at all” ucap Lee.
Bagaimana dengan Ferdinand ? Setali tiga uang, dia juga tidak bisa nge-dance.
“Saya dulu main band, jadi vokalis dan gitaris. Bukan dancer !” kata Ferdinand.
Irwan pun demikian. Dia juga tidak bisa nge-dance. Karena itu, begitu HITZ terbentuk, prioritasnya adalah belajar nge-dance.
“Kami mulai belajar dance itu sekitar April 2011. Itu pertama kalinya. Saat itu saya bisa belajar sampai 10 kali baru akhirnya bisa,” terang Irwan sembari tertawa.
“Kita sekarang mulai rajin lihat artis-artis yang dance,” imbuh Ferdinand.
Hampir setiap hari mereka dilatih dance, sekaligus teknik vocal. Inilah yang membuat mereka akhirnya sadar, bahwa menjadi seorang personil boyband tidak semudah yang dibayangkan.
“Awalnya saya pikir Boyband kan kayak package, nggak perlu jor-joran tentang kualitas. Ternyata setelah masuk ke dalam harus benar-benar serius menjalaninya. Saya pun nggak hanya belajar nyanyi, tapi juga harus belajar ngedance, dan saya juga harus bener-bener focus!” ujar Irwan.
Hasil mereka belajar dance tertuang dalam video klip Yes Yes Yes. Di video itu, HITZ tidak hanya ngedance, tapi juga menyuguhkan adegan fighting. “Kita masukin adegan fighting karena memang saya bisa. Lee juga bisa tae kwondo,” jelas Irwan.
Terjun ke dunia music merupakan pengalaman baru bagi Irwan dan Lee. Sebab sebelumnya mereka sama-sama menggeluti dunia model. “Saya suka karaoke, tapi sama sekali nggak kepikiran untuk nyanyi. Cuma buat seneng-seneng aja,” ucap Irwan diamini Lee.
Berbeda dengan Ferdinand yang memiliki basic musik. Karenanya untuk musik, Lee mengaku banyak belajar kepada Ferdinand. “He’s professional, saya banyak belajar dari dia,” terang Lee
“Kebetulan memang saya dulu nyanyi. Harus disesuaikan antara vocal group dan dance. Saya juga belajar dari mereka. Kita saling megisi di sini,” ucap Ferdinand.
Yang menarik, ternyata Lee sangat menyukai lagu mellow, padahal music Hitz bernuansa dance.
“I like singing, but actually I like mellow songs. Saya nggak pernah nyanyi lagu seperti Yes Yes Yes, itu bener-bener pertama kalinya buat saya. Saya harap, soon saya bisa menyanyi mellow song, mungkin bisa jadi single kedua Hitz, he he he,” ungkap Lee.
Apakah single kedua nanti akan menjadi mellow ? “Lihat saja nanti,” ucap Lee sembari tertawa.
Main Film
Setelah eksis di musik, Hitz akan segera masuk dunia acting. Sayang, mereka belum mau membocorkan detail film ini.
Yang pasti, lokasi syutingnya tidak hanya mengambil lokasi di Indonesia, tetapi juga Korea dan Hongkong. Proses syuting akan segera dilakukan, paling lambat pertengahan tahun ini.
Tak hanya berakting, kemungkinan mereka juga menyanyikan soundtracknya. Sejauh ini, beberapa lagu sudah disiapkan.
Adegan action, romance, funny dan musik pun turut ditampilkan dalam film ini.
“Sedikit banyak film ini tentang Hitz” ungkap Ferdinand.
Kembali ke dunia acting membnagkitkan memori bagi Irwan. Maklum, sudah lama dia tidak terjun dalam dunia acting yang telah membesarkan namanya. Irwan mengaku siap habis-habisan untuk main film tersebut.
Sementara bagi Lee yang memang baru pertama kalinya terjun ke dunia acting, mengaku bergairah seklai diberi kesempatan main film.
“I’m so happy, saya belum pernah main film. It’s like a dream come true. I like singing, tapi bersiap untuk acting, apalagi romantic acting?! Hehehe,” kata Lee dengan wajah cerah.